![]() |
Sumber gambar: Pinterest |
Sudah sejak lama saya menyukai dunia menulis, dan memang menulis bukanlah pekerjaan enteng, butuh konsentrasi dan fokus untuk bisa menulis dengan baik. Dan saya pernah begitu getol menulis, hingga saya bisa menulis berlembar-lembar setiap harinya di buku catatan pribadi.
Awalnya, hanya beberapa kalimat singkat. Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan kecil ini mulai mengubah hidup saya.
Saya menjadi lebih reflektif, lebih kreatif, dan lebih percaya diri. Dari pengalaman pribadi ini, saya belajar bahwa menulis setiap hari, meskipun hanya langkah kecil, dapat memberikan dampak yang begitu besar.
Namun akhir-akhir ini, saya bertanya kepada diri sendiri:
Apakah menulis masih penting bagi diri saya? ketika jawabannya “ya” saya kembali merenung, mengapa saya tidak menulis dan bahkan meninggalkan kegiatan itu dalam beberapa waktu? Dan menyadari bahwa saya mulai membuat alasan bahwa saya sibuk dan belum sempat menulis.
Ditambah lagi dengan kesibukan menjelang dan merayakan lebaran, ini tentunya jadi pembenaran bagi diri saya.
“Saya sedang sibuk sehingga, tidak ada waktu untuk menulis walau hanya beberapa kalimat saja.” Demikian alasan yang saya buat.
Saya akhirnya sadar bahwa saya sedang mencari alasan untuk tidak menulis, membiarkan hari-hari saya terlewatkan begitu saja. Padahal di kepala saya kadang muncul beberapa ide menarik, tapi saya biarkan begitu saja. Saya mengatakan bahwa nanti juga bisa dituliskan. Walhasil, ide itu menghilang dan lenyap dari kepala saya. Akhirnya saya tidak menulis.
Apa yang terjadi? Saya menyesal dan mulai muncul keraguan dalam diri saya, bagaimana saya bisa mengatakan bahwa menulis begitu penting untuk diri saya, ketika hari hari berlalu saya biarkan tanpa menulis. Ini memang kesalahan yang sulit saya maafkan untuk diri sendiri.
Sama halnya, ketika saya tidak membaca al-Quran dan hari-hari saya berlalu tanpa membaca sepotong ayat pun. Ini membuat saya merasa bersalah dan menyesalinya. Saya berharap ini tidak terulang lagi, karena waktu yang sudah berlalu tidak bisa diulang kembali.
Nah, begitupun dengan menulis. Kesalahan ini tidak boleh lagi terulang karena akan membuat diri saya kesal dan merasa bersalah atas kelalaian yang sengaja saya perbuat.
Dan saya meyakinkan diri sendiri bahwa, saat saya menganggap sesuatu pekerjaan penting untuk diri sendiri maka perlakukan ia dengan baik, dan saya harus mematuhi aturan yang sudah saya buat. Tidak lagi membiarkan hari-hari terlewatkan tanpa menulis, karena ia begitu penting, maka saya harus menjadikannya prioritas. Sekecil apapun yang bisa saya tuliskan, maka saya harus melakukannya sebaik mungkin. Nasehat ini harus saya ingat baik-baik.
Mungkin terdengar sederhana, tetapi di balik kesederhanaan itu, tersembunyi potensi besar untuk mengubah diri.
Menulis setiap hari, mungkin hanya sebuah langkah kecil, tapi memiliki dampak besar yang bisa saya rasakan. Di antara barisan kalimat-kalimat yang tersusun, saya menemukan keajaiban dari manfaat menulis itu sendiri.
Kata-kata Mengalir Begitu Saja
Menulis setiap hari secara konsisten, bahkan untuk waktu yang singkat, dapat membantu melatih otak untuk menghasilkan kata-kata dengan lebih lancar.
Tadinya ingin menulis tentang A misalnya, tetapi ketika menulis sudah berjalan, saya bisa menulis tentang A lebih banyak dari yang saya pikirkan. Lanjut bisa menulis tentang B, C, D, bahkan lebih luas dari ide awal. Tangan tidak bisa berhenti, rasanya tercurah begitu saja hingga meluas dengan sendirinya. Begitulah otak dan tangan saling bekerja sama dengan baik, saat sudah terbiasa melakukannya. Mengalir seperti air tanpa bisa dibendung.
Cenderung Memperhatikan Hal-hal Kecil
Karena seringnya menulis, saya butuh banyak ide, sehingga hal-hal sederhana dan objek kecil sekalipun menjadi bahan untuk tulisan. Saya kadang tidak sadar saat menulis bisa menemukan hal-hal kecil dan simpel dan mungkin terabaikan selama ini, tapi begitu menarik untuk dituliskan.
Kadang saya juga bisa mengapresiasi keindahan dalam hal-hal sederhana, ini kesempatan saya untuk belajar melihat keajaiban dalam moment-moment kecil yang seringkali saya abaikan. Misalnya, ketika saya melihat suasana dapur, langsung terinspirasi untuk menuangkan ide saya. Begitu juga ketika menikmati suasana hujan yang membasahai rumput hijau, justru muncul ide untuk menuangkan keindahan suasana hujan dengan suaranya yang menenangkan, atau juga sehelai daun yang jatuh diterbangkan angin, langsung pikiran kita berkelana dan merenungi makna yang tersimpan untuk dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi. Demikianlah, menulis memberikan saya kesempatan untuk menikmati hal-hal kecil di sekitar saya dengan menarik.
Keterampilan Menulis Semakin Meningkat
Karena sudah biasa menjalankan aktivitas menulis ini, maka keterampilan dalam hal mencorat coret dan menuangkan ide dalam tulisan sudah semakin lancar. Bahkan saat memulai tanpa ide sekalipun bisa tetap jalan. Tangan dan pikiran sudah sejalan untuk bekerja karena sudah terbiasa, sehingga tidak lagi bergantung ada ide atau tidak. Menulis menjadi sebuah kebutuhan dan selalu bisa dilakukan dalam kondisi apapun. Semakin sering menulis maka akan semakin mudah dalam merangkai kata-kata.
Mengenal Diri Sendiri Semakin Baik
Dengan menulis, saya jadi lebih tahu apa yang menjadi keinginan-keinginan saya, apa yang saya harapkan dan saya impikan dalam hidup ini. Begitu juga dengan kegelisahan dan harapan saya terhadap lingkungan, fenomena yang terjadi di sekitar, mengajarkan saya untuk melihat apa yang bisa saya berikan, begitulah keinginan yang muncul dalam diri saya. Semakin banyak menulis dan semakin sering melakukannya maka kita seakan memetakan hidup dengan baik. Kita semakin mengenal banyak hal tentang diri sendiri secara lebih baik.
Daya Ingat Semakin Meningkat
Seiring waktu dan umur yang semakin berjalan sudah banyak hal yang terlupakan oleh saya. Namun ketika menulis, saya seakan membuka kembali memori yang sudah terpendam, dengan menulis saya bisa mengingat kembali banyak hal, sehingga sudah lebih mudah menuangkannya dalam tulisan.
Saat menulis, saya mencoba berpikir secara lebih kritis tentang informasi yang saya terima, kemudian menganalisis dan menyusunnya, selanjutnya merangkai informasi tersebut ke dalam kata-kata saya sendiri.
Kadang saya menggunakan tangan untuk menulis di buku catatan pribadi dalam merangkum informasi penting, inilah yang meningkatkan daya ingat, tangan kita terhubung langsung dengan otak.
Gerakan tangan saat menulis membantu memproses informasi secara lebih mendalam, sehingga akan lebih mudah diingat. Saya semakin sering menulis dengan menggunakan tangan dan saya merasakan langsung bagaimana proses mengingat saya yang semakin baik.
Begitulah menulis, sekecil apapun yang saya tuliskan akan mengajarkan dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi saya. Kegiatan kecil tapi berdampak luar biasa untuk saya pribadi. Maka apakah saya masih saja mengabaikan aktivitas menulis ini?
Mulailah hari ini, jadikan tulisan sebagai teman setia, dan saksikan bagaimana hidup kita akan berubah menjadi kisah yang luar biasa. (Nasehat untuk Diri Sendiri).
Selamat menulis!
Posting Komentar