Seikat Bahagia untukmu Ibu


Ilustrasi gambar: Pixabay


Pagi, ketika hendak berangkat ke kampus, tiba-tiba mata saya terpana menyaksikan seorang bocah. Ia sambil berlari kecil, menenteng sebuah keranjang yang berisi ikan, mungkin hasil pancingannya, piker saya. Kakinya yang masih tertutupi lumpur tidak membuat ia risih melewati jalanan pulang. Ia menggantungkan bajunya di pundak sambil sesekali melompat untuk bergegas menuju halaman rumahnya.

Dengan sumringah, bocah berumur skitar 6 tahun itu mengetuk pintu rumahnya. Senyum di bibirnya terus mengembang, kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya membuat saya takjub. Ia membawa pulang kebahagiaan untuk ibunya, walau hanya sekeranjang ikan. Senyuman terukir di wajah ibunnya saat pintu rumah itu terbuka, ia menyambut bocah sambil meraih keranjang tersebut.

Sayangnya, saya tidak bisa mengabadikan moment ini karena sedang menyetir. Tapi mencoba untuk memelankan laju mobil agar bisa menangkap rona bahagia dari wajah sang bocah dan ibunya. Sebuah pancaran ketulusan saat ia bisa menghadirkan kebahagiaan bagi orang yang paling berarti dalam hidupnya.

Ayunan langkahnya juga melukiskan kebahagiaan. Ia bagai terbang dan melayang dengan hati yang dipenuhi aroma bahagia membawa seikat cinta untuk dipersembahkan bagi sang ibunda.

Ilustrasi gambar: Pixabay


Saya mengatakan ini adalah bakti. Ya, bakti seorang anak untuk ibunya dalam menapaki jalan hidup, ia tidak membawa harta dan kemewahan untuk mengukur kebahagiaan sang ibu. Namun sekeranjang ikan yang hanya cukup untuk sekali makan, telah menghadirkan surga untuk ibundanya.

Semoga kita bisa belajar dari berbagai kisah yang hadir di sekeliling kita, dalam pengabdian untuk kedua orang tua. Keduanya adalah surga yang kelak akan membawa sebongkah kebahagiaan bagi siapa saja yang mau berbakti. Dunia maupun di akhirat.

Menghadirkan kebahagiaan, walau seulas senyum untuk mengikis rasa sedih, pilu dan perih dalam hatinya, adalah kewajiban bagi setiap hamba yang bergelar anak. Bakti kita kepadanya adalah manifestasi kepatuhan dan ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Inilah kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini. bakti kepada kedua orang tua.

Semoga kita tidak termasuk dalam barisan orang-orang yang mendurhakai keduanya. Karena surga kita datang tatkala jiwanya bahagia dengan kebersamaan kita.

Ilustrasi gambar: Pixabay


"Dan Kami memerintah kepada manusia untuk berbakti kepada orang tua, ibu yang telah mengandung dalam keadaan lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada orang tua. Hanya kepada-Ku lah kamu kembali.” (Luqman : 14)

 

 Banda Aceh, 14 Desember 2021

Soraya Yusuf

Haii.. Saya Soraya Yusuf seorang Penulis dan Lecturer. Menulislah untuk membuat hidupmu berwarna dan bahagia

36 Komentar

  1. Pingin nangis mbak bacanya. Ya Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mata saya juga mengembun saat menyaksikan pemandangan itu mba Juwita

      Hapus
  2. Pemberian anak yg tulus selalu bisa menggetarkan hati siapapun yang melihatnya

    BalasHapus
  3. Masyaa Allah.. Selalu tersentuh setiap membaca tulisan mba Soraya ❤. Sesederhana itu cinta, cinta kepada orang tua, yang kelak insyaa Allah pendarnya pun akan memantul hingga ke syurga ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, semoga selalu mammpu membahagiakan orang-orang yang kita cintai

      Hapus
  4. Sepakat, kebahagiaan orang tua harus jadi prioritas anak

    BalasHapus
  5. MasyaAllahu tabarakallahu, betapa bahagianya jika kita melihat sirat riang di wajah ibu, apalagi di saat usia ibu kita sudah lanjut.

    BalasHapus
  6. masyAllah setelah baca ini kagen sama kedua orang tua di kampung makasih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama, semoga selalu menumbuhkan rasa cinta sama orang tua kita..

      Hapus
  7. membaca mengingat kan kedua orang tua di kampung

    BalasHapus
  8. Sangat menyentuh mbak.. jadi ingat kepada kedua orang tua semasa masih hidup..😞

    BalasHapus
  9. Terima kasih sudah mengingatkan untuk berbakti tanpa pamrih kepada orang tua

    BalasHapus
  10. Jiwa emak2 saya = auto mewek baca beginian mbak,

    BalasHapus
  11. Masya Allah memang ya seorang ibu itu bahagia kalau anaknya bahagia dan berbakti. Jadi kangen mamaku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smoga anak-anak kita nantinya saleh dan salehah ya bun..

      Hapus
  12. MasyaAllah, tulisan yang menyentuh.
    Menjadi pengingat bahwa masih banyak kurang dalam berbakti pada ibu.😥😥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smoga kita dimampukan untuk selalu berbakti ya Bund..

      Hapus
  13. Aamiin semoga Allah menggolongkan kita ssbagai anak berbakti

    BalasHapus
  14. masyaa Allah jadi inget Ibu, udah kasih apa ya aku buat Ibu :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cinta dan doa adalah yang paling berharga untuk orang tua kita ya kan mba..

      Hapus
  15. Masyaalloh... Jadi kangen Ibu. Hanya bisa lewat doa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita doakan semoga ibu selalu dalam lindungan Allah

      Hapus
  16. yaa Allah semoga masih bisa menunjukkan untuk ibu 🥺

    BalasHapus
  17. Terharu aku bacanya... jadi langsung ingat ibu di kampung halaman. Huhuhu

    BalasHapus
  18. Ikan itu memang tidak seberapa. Namun, hanya itulah yang dimiliki sang anak dan dia memberikan semuanya pada ibunda.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak